PENERAPAN TEORI HUMANISTIK DALAM PENDIDIKAN
Menurut Gage dan
Berliner beberapa prinsip dasar dari pendekatan humanistit yang dapat kita guna
untuk mengembangkan pendidikan :
1. Murid akan belajar dengan baik apa yang mereka
mau dan perlu ketahui . Saat mereka telah mengembangkan kemampuan untuk
menganalisa apa dan mengapa sesuatu penting untuk mereka sesuai dengan
kemampuan untuk mengarahkan perilaku untuk mencapai yang dibutuhkan dan
diinginkan, mereka akan belajar dengan lebih mudah dan lebih cepat. Sebagian
besar pengajar dan ahli teori belajar akan setuju dengan dengan pernyataan ini,
meskupun mereka mungkin akan tidak setuju tentang apa tepatnya yang menjadi
motivasi murid.
2. Mengetahui bagaimana cara belajar lebih penting
daripada membutuhkan banyak pengetahuan. Dalam kelompok sosial kita dewasa ini
dimana pengetahuan berganti dengan sangat cepat , pandangan ini banyak dibagi
diantara kalangan pengajar, terutama mereka yang datang dari sudut pandang
kognitif
3. Evaluasi diri adalah satu satunya evaluasi yang
berarti untuk pekerjaan murid. Penekanan disini adalah pada perkembangan
internal dan regulasi diri. Sementara banyak pengajar akan setuju bahwa ini
adalah hal yang penting, mereka juga akan mengusung sebuah kebutuhan untuk
mengembangkan kemampuan murid untuk berhadapan
dengan pengharapan eksternal. Pertemuan dengan pengaharapan eksternal seperti
ini menghadapkan pertentangan pada sebagian besar teori humanistik.
4. Perasaan adalah sama penting dengan kenyataan .
Banyak tugas dari pandangan humanistik seakan memvalidasi poin ini dan dalam
satu area, pengajar yang berorientasi humanistik membuat sumbangan yang bererti
untuk dasar pengetahuan kita.
5. Murid akan belajar dengan lebih baik dalam
lingkungan yang tidak mengancam. Ini adalah salah satu area dimana pengajar
humanistik telah memiliki dampak dalam praktek pendidikan. Orientasi yang
mendukung saat ini adalah lingkungan harus tidak mengancam baik secara
psikologis, emosional dan fisikal. Bagaimanapun, ada penelitian yang menyarankan
lingkungan yang netral bahkan agak sejuk adalah yang terbaik untuk murid yang
lebih tua dan sangat termotivasi. Menurut aliran humanistik, para pendidik
sebaiknya melihat kebutuhan yang lebih tinggi dan merencanakan pendidikan dan
kurikukum untuk memenuhi kebutuhankebutuhan ini.
Beberapa psikolog
humanistik melihat bahwa manusia mempunyai keinginan alami untuk berkembang,
untuk lebih baik, dan juga belajar. Jadi sekoah harus berhati-hati supaya tidak
membunuh insting ini dengan memaksakan anak belajar sesuatu sebelum mereka siap.
Jadi bukan hal yang benar apabila anak dipaksa untuk belajar sesuatu sebelum
mereka siap secara fisiologis dan juga punya keinginan. Dalam hal ini peran
guru adalah sebagai fasilitator yang membantu siswa untuk memenuhi
kebutuhank-ebutuhan yang lebih tinggi, bukan sebagai konselor seperti dalam
Freudian ataupun pengelola perilaku seperti pada behaviorisme.
Secara singkatnya,
pendekatan humanistik dalam pendidikan menekankan pada perkembangan positif.
Pendekatan yang berfokus pada potensi manusia untuk mencari dan menemukan
kemampuan yang mereka punya dan mengembangkan kemampuan tersebut. Hal ini
mencakup kemampuan interpersonal sosial dan metode untuk pengembangan diri yang
ditujukan untuk memperkaya diri, menikmati keberadaan hidup dan juga
masyarakat. Ketrampilan atau kemampuan membangun diri secara positif ini
menjadi sangat penting dalam pendidikan karena keterkaitannya dengan
keberhasilan akademik. Siswa dalam proses belajarnya harus berusaha agar lambat
laun ia mampu mencapai aktualisasi diri dengan sebaik-baiknya. Teori belajar
ini berusaha memahami perilaku belajar dari sudut pandang pelakunya, bukan dari
sudut pandang pengamatnya.
Para pendidik hanya
membantu siswa untuk mengembangkan dirinya, yaitu membantu masing-masing
individu untuk mengenal diri mereka sendiri sebagai manusia yang unik dan
membantu dalam mewujudkan potensi-potensi yang ada dalam diri mereka. Teori ini
cocok untuk di terapkan pada materi - materi yang bersifat pembentukan
kepribadian, hati nurani, perubahan sikap dan analisis terhadap fenomena
social. Indikator keberhasilan dari teori ini adalah : Siswa senang, bergairah,
berinisiatif dalam belajar dan terjadi perubahan pola pikir siswa, serta
meningkatnya kemauan sendiri.
Menurut teori ini
ciri-ciri guru yang baik adalah yang memiliki rasa humor, adil, menarik, lebih
demokratis, mampu berhubungan dengan siswa dengan mudah dan wajar. Mampu
mengatur ruang kelads lebih terbuka dan mampu menyesuaikannya pada perubahan.
Sedangkan guru yang tidak efektif adalah guru yang memiliki rasa humor yang
rendah, mudah menjadi tidak sabar, suka melukai perasaan siswa dengan komentar
yang menyakitkan, bertindak agak otoriter, dan kurang peka terhadap perubahan
yang ada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar