Jumat, 07 Oktober 2016

Hubungan Filsafat Ilmu dengan Ilmu-Ilmu Lain

 Filsafat adalah induk dari ilmu penegtahuan. Ilmu – ilmu khusus merupakan bagian dari filsafat. Karena obyek filsafat sangat umum (seluruh kenyataan), sedangkan ilmu membutuhkan obyek material yang khusus, mengakibatkan berpisahnya ilmu dari filsafat (namun tidak berarti hubungannya putus). Ciri – ciri yang dimilki oleh setiap ilmu, menimbulkan batas - batas yang tegas antar masing – masing ilmu. Disinilah filsafat bertugas:
1)     Berusaha menyatupadakan masing – masing ilmu
2)     Mengatasi spesialisasi
3)     Merumuskan pandangan yang didasarkan atas pengalaman manusia
4)     Mengatur hasil – hasil berbagai ilmu khusus ke dalam sesuatu pandangan hidup dan pandangan dunia yang tersatupadukan (integral), komperhensif, dan konsisten. (Komprehensif : tidak ada satu bidang yang berada di luar jangkuan filsafat, Konsisten : uraian kefilsafatan  tidak menyusun pendapat –pendapat yang saling berkontradiksi

Hubungan timbak balik antara ilmu dan filsafat, bahwa ilmu dapat menyediakan bahan berupa fakta – fakta yang sangat penting bagi  perkembangan ide filsafat, sehingga sejalan dengan pengetahuan ilmiah.
Filsafat ilmu secara kritis menganalisis konsep – konsep dasar dan memeriksa asumsi – asumsi dari ilmu – ilmu untuk memperoleh arti validitasnya, sehingga hasil yang dicapai mempunyai landasan yang kuat. Meskipun secara historis antara ilmu dan filsafat pernah merupakan suatu kesatuan, namun dalam perkembangannya mengalami divergensi, dimana dominasi ilmu lebih kuat mempengaruhi pemikiran manusia, kondisi ini mendorong pada upaya untuk memposisikan ke duanya secara tepat sesuai dengan batas wilayahnya masing-masing, bukan untuk mengisolasinya melainkan untuk lebih jernih melihat hubungan keduanya dalam konteks lebih memahami khazanah intelektuan manusia
Harold H. Titus mengakui kesulitan untuk menyatakan secara tegas dan ringkas mengenai hubungan antara ilmu dan filsafat, karena terdapat persamaan sekaligus perbedaan antara ilmu dan filsafat, disamping dikalangan ilmuwan sendiri terdapat perbedaan pandangan dalam hal sifat dan keterbatasan ilmu, dimikian juga dikalangan filsuf terdapat perbedaan pandangan dalam memberikan makna dan tugas filsafat.
Adapaun persamaan (lebih tepatnya persesuaian) antara ilmu dan filsafat adalah bahwa keduanya menggunakan berfikir reflektif dalam upaya menghadapi/memahami fakta-fakta dunia dan kehidupan, terhadap hal-hal tersebut baik filsafat maupun ilmu bersikap kritis, berfikiran terbuka serta sangat konsern pada kebenaran, disamping perhatiannya pada pengetahuan yang terorganisisr dan sistematis.
Sementara itu perbedaan filsafat dengan ilmu lebih berkaitan dengan titik tekan, dimana ilmu mengkaji bidang yang terbatas, ilmu lebih bersifat analitis dan deskriptif dalam pendekatannya, ilmu menggunakan observasi, eksperimen dan klasifikasi data pengalaman indra serta berupaya untuk menemukan hukum-hukum atas gejala-gejala tersebut, sedangkan filsafat berupaya mengkaji pengalaman secara menyeluruh sehingga lebih bersifat inklusif dan mencakup hal-hal umum dalam berbagai bidang pengalaman manusia, filsafat lebih bersifat sintetis dan sinoptis dan kalaupun analitis maka analisanya memasuki dimensi kehidupan secara menyeluruh dan utuh, filsafat lebih tertarik pada pertanyaan kenapa dan bagaimana dalam mempertanyakan masalah hubungan antara fakta khusus dengan skema masalah yang lebih luas, filsafat juga mengkaji hubungan antara temuan-temuan ilmu dengan klaim agama, moral serta seni.
Dengan memperhatikan ungkapan di atas nampak bahwa filsafat mempunyai batasan yang lebih luas dan menyeluruh ketimbang ilmu, ini berarti bahwa apa yang sudah tidak bisa dijawab oleh ilmu, maka filsafat berupaya mencari jawabannya, bahkan ilmu itu sendiri bisa dipertanyakan atau dijadikan objek kajian filsafat (Filsafat Ilmu), namun demikian filsafat dan ilmu mempunyai kesamaan dalam menghadapi objek kajiannya yakni berfikir reflektif dan sistematis, meski dengan titik tekan pendekatan yang berbeda. 
Hubungan filsafat dengan ilmu pengetahuan dapat dirumuskan sebagai berikut:
1)        Filsafat mempunyai objek yang lebih luas, sifatnya universal, sedangkan ilmu-ilmu pengetahuan objeknya terbatas, khusus lapangannya saja.
2)        Filsafat hendak memberikan pengetahuan, insight/pemahaman lebih dalam dengan menunjukan sebab-sebab yang terakhir, sedangkan ilmu pengetahuan juga menunjukkan sebab-sebab tetapi yang tak begitu mendalam. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar