Filsafat adalah
induk dari ilmu penegtahuan. Ilmu – ilmu khusus merupakan bagian dari filsafat.
Karena obyek filsafat sangat umum (seluruh kenyataan), sedangkan ilmu
membutuhkan obyek material yang khusus, mengakibatkan berpisahnya ilmu dari
filsafat (namun tidak berarti hubungannya putus). Ciri – ciri yang dimilki oleh
setiap ilmu, menimbulkan batas - batas yang tegas antar masing – masing ilmu.
Disinilah filsafat bertugas:
1) Berusaha
menyatupadakan masing – masing ilmu
2) Mengatasi
spesialisasi
3) Merumuskan
pandangan yang didasarkan atas pengalaman manusia
4) Mengatur
hasil – hasil berbagai ilmu khusus ke dalam sesuatu pandangan hidup dan
pandangan dunia yang tersatupadukan (integral), komperhensif, dan konsisten.
(Komprehensif : tidak ada satu bidang yang berada di luar jangkuan filsafat,
Konsisten : uraian kefilsafatan tidak menyusun pendapat –pendapat yang
saling berkontradiksi
Hubungan timbak balik
antara ilmu dan filsafat, bahwa ilmu dapat menyediakan bahan berupa fakta –
fakta yang sangat penting bagi perkembangan ide filsafat, sehingga
sejalan dengan pengetahuan ilmiah.
Filsafat ilmu secara
kritis menganalisis konsep – konsep dasar dan memeriksa asumsi – asumsi dari
ilmu – ilmu untuk memperoleh arti validitasnya, sehingga hasil yang dicapai
mempunyai landasan yang kuat. Meskipun secara historis antara ilmu dan filsafat
pernah merupakan suatu kesatuan, namun dalam perkembangannya mengalami
divergensi, dimana dominasi ilmu lebih kuat mempengaruhi pemikiran manusia,
kondisi ini mendorong pada upaya untuk memposisikan ke duanya secara tepat
sesuai dengan batas wilayahnya masing-masing, bukan untuk mengisolasinya
melainkan untuk lebih jernih melihat hubungan keduanya dalam konteks lebih
memahami khazanah intelektuan manusia
Harold H. Titus mengakui
kesulitan untuk menyatakan secara tegas dan ringkas mengenai hubungan antara
ilmu dan filsafat, karena terdapat persamaan sekaligus perbedaan antara ilmu
dan filsafat, disamping dikalangan ilmuwan sendiri terdapat perbedaan pandangan
dalam hal sifat dan keterbatasan ilmu, dimikian juga dikalangan filsuf terdapat
perbedaan pandangan dalam memberikan makna dan tugas filsafat.
Adapaun persamaan
(lebih tepatnya persesuaian) antara ilmu dan filsafat adalah bahwa keduanya
menggunakan berfikir reflektif dalam upaya menghadapi/memahami fakta-fakta
dunia dan kehidupan, terhadap hal-hal tersebut baik filsafat maupun ilmu
bersikap kritis, berfikiran terbuka serta sangat konsern pada kebenaran,
disamping perhatiannya pada pengetahuan yang terorganisisr dan sistematis.
Sementara itu
perbedaan filsafat dengan ilmu lebih berkaitan dengan titik tekan, dimana ilmu
mengkaji bidang yang terbatas, ilmu lebih bersifat analitis dan deskriptif
dalam pendekatannya, ilmu menggunakan observasi, eksperimen dan klasifikasi
data pengalaman indra serta berupaya untuk menemukan hukum-hukum atas
gejala-gejala tersebut, sedangkan filsafat berupaya mengkaji pengalaman secara
menyeluruh sehingga lebih bersifat inklusif dan mencakup hal-hal umum dalam
berbagai bidang pengalaman manusia, filsafat lebih bersifat sintetis dan
sinoptis dan kalaupun analitis maka analisanya memasuki dimensi kehidupan
secara menyeluruh dan utuh, filsafat lebih tertarik pada pertanyaan kenapa dan
bagaimana dalam mempertanyakan masalah hubungan antara fakta khusus dengan
skema masalah yang lebih luas, filsafat juga mengkaji hubungan antara
temuan-temuan ilmu dengan klaim agama, moral serta seni.
Dengan memperhatikan
ungkapan di atas nampak bahwa filsafat mempunyai batasan yang lebih luas dan
menyeluruh ketimbang ilmu, ini berarti bahwa apa yang sudah tidak bisa dijawab
oleh ilmu, maka filsafat berupaya mencari jawabannya, bahkan ilmu itu sendiri
bisa dipertanyakan atau dijadikan objek kajian filsafat (Filsafat Ilmu), namun
demikian filsafat dan ilmu mempunyai kesamaan dalam menghadapi objek kajiannya
yakni berfikir reflektif dan sistematis, meski dengan titik tekan pendekatan
yang berbeda.
Hubungan filsafat
dengan ilmu pengetahuan dapat dirumuskan sebagai berikut:
1)
Filsafat mempunyai objek yang lebih luas, sifatnya universal, sedangkan
ilmu-ilmu pengetahuan objeknya terbatas, khusus lapangannya saja.
2)
Filsafat hendak memberikan pengetahuan, insight/pemahaman lebih dalam
dengan menunjukan sebab-sebab yang terakhir, sedangkan ilmu pengetahuan juga
menunjukkan sebab-sebab tetapi yang tak begitu mendalam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar