Kamis, 10 November 2016

Filsafat Indonesia



            Pandangan hidup dan system pemikiran bangsa Indonesia tidak sama dengan pandangan hidup dan system pemikiran bangsa di Negara lainnya. Seperti bangsa-bangsa di Negara –negara barat , dimana pandangan hidup dan system pemikirannya bersumber pada pemikiran filsafat Yunani, walaupun pemikiran filsafat Yunani dapat dibuktikan dengan keberhasilannya membangun peradaban manusia, tetapi pada akhirnya akan mengalami kepincangan hidup. Kepincangan tersebut dapat kita lihat bahwa manusia produk dari pemikiran yunani hanya melahirkan manusia-manusi yang individualistis, yang didalam dirinya terdapat
sifat saling curiga, saling bermusuhan. Juga, dari pandangan bahwa didalm pribadinya terdapat hal-hal yang selalu dipertentangkan dengan rasio ( akal ).
            Mengapa demikian ?. karena Dari sifat individulistis dan materialistis yang akarnya dari pemikiran Yunani tidak terdapat warna yang transcendental atau yang immanent, tetapi pemikiran Yunani hanya diwarnai oleh warna mitologi rasio.
            Dengan demikian, pandangan hidup dan pemikiran yang diperuntukan membangun peradaban manusia,akan melahirkan manusia-manusia yang egoistis, yaitu manusi yang mementingkan dirinya sendiri dan menganggap orang lain sebagai obyek kepetingan diri sendiri.
            Demikian juga halnya dengan pandangan hidup yang mengacu pada materialisme, dimana didalamnya mengandung bibit keserakahan, kemurkaan, dan menganggap orang lain sebagai obyek keuntungan material, yang pada akhirnya akan melahirkan manusia-manusi yang tidak bermoral atau jauh dari nilai-nilai moral.
            Jadi, sesuatu pandangan hidup atau pemikiran (paham kehidupan) yang berasakan individualisme akan melahirkan manusia-manuis yang berpola “dangkal” dalam lingkup pergaulan social. sementara itu, pandangan hidup yang berasaskan materialisma akan melahirkan manusia-manusia yang berpola pada penyimpangan nilai –nilai moral dalam lingkup social.
 FILSAFAT INDONESIA

            Pandangan hidup dan system pemikiran bangsa Indonesia tidak sama dengan pandangan hidup dan system pemikiran bangsa di Negara lainnya. Seperti bangsa-bangsa di Negara –negara barat , dimana pandangan hidup dan system pemikirannya bersumber pada pemikiran filsafat Yunani, walaupun pemikiran filsafat Yunani dapat dibuktikan dengan keberhasilannya membangun peradaban manusia, tetapi pada akhirnya akan mengalami kepincangan hidup. Kepincangan tersebut dapat kita lihat bahwa manusia produk dari pemikiran yunani hanya melahirkan manusia-manusi yang individualistis, yang didalam dirinya terdapat
sifat saling curiga, saling bermusuhan. Juga, dari pandangan bahwa didalm pribadinya terdapat hal-hal yang selalu dipertentangkan dengan rasio ( akal ).
            Mengapa demikian ?. karena Dari sifat individulistis dan materialistis yang akarnya dari pemikiran Yunani tidak terdapat warna yang transcendental atau yang immanent, tetapi pemikiran Yunani hanya diwarnai oleh warna mitologi rasio.
            Dengan demikian, pandangan hidup dan pemikiran yang diperuntukan membangun peradaban manusia,akan melahirkan manusia-manusia yang egoistis, yaitu manusi yang mementingkan dirinya sendiri dan menganggap orang lain sebagai obyek kepetingan diri sendiri.
            Demikian juga halnya dengan pandangan hidup yang mengacu pada materialisme, dimana didalamnya mengandung bibit keserakahan, kemurkaan, dan menganggap orang lain sebagai obyek keuntungan material, yang pada akhirnya akan melahirkan manusia-manusi yang tidak bermoral atau jauh dari nilai-nilai moral.
            Jadi, sesuatu pandangan hidup atau pemikiran (paham kehidupan) yang berasakan individualisme akan melahirkan manusia-manuis yang berpola “dangkal” dalam lingkup pergaulan social. sementara itu, pandangan hidup yang berasaskan materialisma akan melahirkan manusia-manusia yang berpola pada penyimpangan nilai –nilai moral dalam lingkup social.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar