Selasa, 15 November 2016

Estetika


Estetika dan etika sebenarnya hampir tidak berbeda. Etika membahas masalah tingkah laku perbuatan manusia ( baik dan buruk ). Sedangkan estetika membahas tentang indah atau tidaknya sesuatu. Tujuan estetika adalah untuk menemukan ukuran yang berlaku umum tentang apa yang indah dan tidak indah itu. Yang jelas dalam hal ini adalah karya seni manusia atau mengenai alam semesta ini. Sedangkan dalam teori modern, orang menyatakan bahwa keindahan itu adalah kenyataan yang sesungguhnya atau sejenis dengan hakikat yang sebenarnya bersifat tetap.
Estetika berasal dari kata Yunani aesthesis artinya pengamatan yang merupakan cabang filasafat yang berbicara tentang keindahan. Objek dari estetika adalah pengalaman akan keindahan. Dalam estetika yang dicari adalah hakikat keindahan, bentuk-bentuk pangalaman keindahan (seperti keindahan jasmani dan keindahan rohani, keindahan alam dan keindahan seni). Estetika dibagi menjadi dua yaitu:
1.        Estetika deskriptif; menggambarkan gejala-gejala pengalaman keindahan
2.        Estetika normatif; mencari dasar pengalaman itu. Misalnya ditanyakan apakah keindahan itu akhirnya sesuatu yang objektif (terletak dalam lukisan) atau justru subjektif (terletak dalam manusia itu sendiri).
Perbedaan lain dari estetika adalah estetis filsafati dengan estetis ilmiah. Estetis filsafati adalah yang menelaah sasarannya secara filsafati dan sering disebut estetis tradisional. Estetis filsafati ada yang menyebut estetis analitis, karena tugasnya hanyalah mengurai. Sedang estetis ilmiah adalah estetis yang menelaah estetis dengan metode-metode ilmiah, yang tidak lagi merupakan cabang filsafat. Pada abad XX estetis ini sering disebut estetis modern. [7] Estetika merupakan nilai-nilai yang berhubungan dengan kreasi seni, dengan pengalaman-pengalaman yang berhubungan dengan seni dan kesenian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar